Marlon King: Dari Penjara dengan Hidayah
Dari pesepakbola yang temparamental, dia kini menjadi seorang muslim yang sabar.
Ternyata, penjara tak selamanya berarti bencana dan duka nestapa. Kamar pengap berjeruji besi itu bahkan bisa menjadi kenikmatan seumur hidup. Setidaknya, itulah yang dialami Marlon King, seorang striker sepak bola di Liga Inggris.
Penjara benar-benar membuat Marlon King menemukan kebenaran hakiki dalam hatinya. Ujung tombak 29 tahun yang pernah dikontrak Klub Wigan Athletic ini memeluk agama Islam, dan mengganti namanya menjadi Hamza.
Marlon King dijebloskan ke penjara Wayland, setelah divonis 18 bulan penjara oleh pengadilan Southwark Crown, London. Striker gesit dan produktif ini dinyatakan bersalah memukul seorang wanita muda di Revue Bar, London, Desember 2008 silam. Bukan itu saja, manajemen klub pun sepakat untuk memutus kontraknya, padahal saat itu King tengah merayakan kehamilan istrinya serta mencetak gol dalam pertandingan beberapa jam sebelumnya. Pada akhir Oktober 2009, The Latics, julukan Wigan Athletic, secara resmi memecat King.
Sangat Menyejukkan
Jalan hidup memang tidak bisa diduga. Tuhan berkehendak lain untuk Marlon King dan menurunkan hidayah untuk striker haus gol ini. Selama di penjara, Marlon belajar agama Islam setelah bertemu dengan Abu Hamza Tariq, yang dihukum tujuh tahun penjara dengan tuduhan sebagai teroris. Marlon King menemukan sesuatu yang menyejukkan dalam agama barunya. Dia mempelajari bahwa tidak ada diskriminasi dalam Islam. Seseorang tidak dibedakan dari warna kulit, keturunan, dan suku bangsa. Di sisi Allah SWT, yang paling menentukan adalah ketaqwaan. Ini yang memacu semangatnya. Semakin dia mempelajari Islam, semakin takjub dia akan ajaran agung itu.
Hari-hari di penjara dia habiskan untuk belajar dan berdiskusi tentang Islam. Dia belajar tata cara shalat dan berusaha untuk menghafal bacaan dalam shalat. Emosinya yang meledak-ledak ketika menjadi pemain bola profesional kini lebih terkendali dengan pencerahan yang didapatnya. Apalagi keutamaan berlaku sabar dan rendah hati menjadi bagian akhlaq utama dan tidak terpisahkan dari agama barunya.
Kini, Marlon King menganggap Abu Hamza sebagai pahlawan hidupnya. Ia menjadi muslim yang taat, menjalankan kewajiban shalat lima waktu, tidak mengonsumsi makanan haram, dan menjaga persaudaraan sesama muslim.
“Marlon bahkan akan mengislamkan keluarganya ketika dia keluar dari penjara akhir tahun ini.... Ini perubahan total,” kata sebuah sumber.
Staf atau sipir penjara Wayland sangat terkejut dengan sikap Marlon King yang berubah 180 derajat. Dalam rutinitas sehari-hari di hotel prodeo, Marlon King tekun membaca buku-buku seputar Islam dan rajin belajar agama Islam. Ia benar-benar telah berubah.
Yang paling mengejutkan, muncul klaim bahwa, selepas masa penahanannya berakhir, King bakal direkrut tim elite Liga Premier, Chelsea.
Bisa jadi kabar ini akan menjadi kenyataan karena ketajaman Marlon King di lini depan. Sebagai ujung tombak, dia mempunyai persyaratan untuk menjadi bintang. Skill-nya bagus, fisiknya kokoh dan kuat. Larinya kencang seperti angin, apalagi kalau sudah adu sprint di area penalti lawan.
Dia juga petarung alot dan sulit untuk dijatuhkan. Gaya bermain bolanya mengingatkan orang pada bintang Barcelona yang kini merumput di Inter Milan, Samuel Eto’o. Sulit menjinakkannya kalau sudah dapat bola di kotak penalti lawan.
Insya Allah dengan agama barunya Marlon King akan lebih berprestasi lagi. Salah satu kelemahannya yang suka mengasari lawan mudah-mudahan pelan-pelan akan sirna, karena Islam mengajarkan kepadanya untuk berlaku lembut kepada siapa pun. Semoga kariernya semakin cemerlang.
Marlon King dijebloskan ke penjara Wayland, setelah divonis 18 bulan penjara oleh pengadilan Southwark Crown, London. Striker gesit dan produktif ini dinyatakan bersalah memukul seorang wanita muda di Revue Bar, London, Desember 2008 silam. Bukan itu saja, manajemen klub pun sepakat untuk memutus kontraknya, padahal saat itu King tengah merayakan kehamilan istrinya serta mencetak gol dalam pertandingan beberapa jam sebelumnya. Pada akhir Oktober 2009, The Latics, julukan Wigan Athletic, secara resmi memecat King.
Sangat Menyejukkan
Jalan hidup memang tidak bisa diduga. Tuhan berkehendak lain untuk Marlon King dan menurunkan hidayah untuk striker haus gol ini. Selama di penjara, Marlon belajar agama Islam setelah bertemu dengan Abu Hamza Tariq, yang dihukum tujuh tahun penjara dengan tuduhan sebagai teroris. Marlon King menemukan sesuatu yang menyejukkan dalam agama barunya. Dia mempelajari bahwa tidak ada diskriminasi dalam Islam. Seseorang tidak dibedakan dari warna kulit, keturunan, dan suku bangsa. Di sisi Allah SWT, yang paling menentukan adalah ketaqwaan. Ini yang memacu semangatnya. Semakin dia mempelajari Islam, semakin takjub dia akan ajaran agung itu.
Hari-hari di penjara dia habiskan untuk belajar dan berdiskusi tentang Islam. Dia belajar tata cara shalat dan berusaha untuk menghafal bacaan dalam shalat. Emosinya yang meledak-ledak ketika menjadi pemain bola profesional kini lebih terkendali dengan pencerahan yang didapatnya. Apalagi keutamaan berlaku sabar dan rendah hati menjadi bagian akhlaq utama dan tidak terpisahkan dari agama barunya.
Kini, Marlon King menganggap Abu Hamza sebagai pahlawan hidupnya. Ia menjadi muslim yang taat, menjalankan kewajiban shalat lima waktu, tidak mengonsumsi makanan haram, dan menjaga persaudaraan sesama muslim.
“Marlon bahkan akan mengislamkan keluarganya ketika dia keluar dari penjara akhir tahun ini.... Ini perubahan total,” kata sebuah sumber.
Staf atau sipir penjara Wayland sangat terkejut dengan sikap Marlon King yang berubah 180 derajat. Dalam rutinitas sehari-hari di hotel prodeo, Marlon King tekun membaca buku-buku seputar Islam dan rajin belajar agama Islam. Ia benar-benar telah berubah.
Yang paling mengejutkan, muncul klaim bahwa, selepas masa penahanannya berakhir, King bakal direkrut tim elite Liga Premier, Chelsea.
Bisa jadi kabar ini akan menjadi kenyataan karena ketajaman Marlon King di lini depan. Sebagai ujung tombak, dia mempunyai persyaratan untuk menjadi bintang. Skill-nya bagus, fisiknya kokoh dan kuat. Larinya kencang seperti angin, apalagi kalau sudah adu sprint di area penalti lawan.
Dia juga petarung alot dan sulit untuk dijatuhkan. Gaya bermain bolanya mengingatkan orang pada bintang Barcelona yang kini merumput di Inter Milan, Samuel Eto’o. Sulit menjinakkannya kalau sudah dapat bola di kotak penalti lawan.
Insya Allah dengan agama barunya Marlon King akan lebih berprestasi lagi. Salah satu kelemahannya yang suka mengasari lawan mudah-mudahan pelan-pelan akan sirna, karena Islam mengajarkan kepadanya untuk berlaku lembut kepada siapa pun. Semoga kariernya semakin cemerlang.
0 komentar: