Goa Nabi Muhammad Dipamerkan Di Abu Dhabi
ABUDHABI - Firman, penerimaan dan ibadah di dalam Islam semuanya diungkap melalui beberapa karya seni yang paling tua dan paling indah yang dipamerkan di Galeri One of Emirates Palace hingga 10 Oktober mendatang.
Shaikh Sultan bin Tahnoon Al Nahyan dihentikan oleh Usmani Kaabadoor yang bergantung pada hari pembukaan dalam pameran 'Islam: Iman and Ibadah' di Istana Emirat di Abu Dhabi, pada hari Rabu.
Dalam sembilan galeri, cerita tentang Islam teruraikan, dimulai dengan kamar bulat kecil yang menyerupai goa Hira, goa dimana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya dan di mana 11 dari 99 nama Allah yang diproyeksikan dalam tulisan emas di dalam gelapnya dinding goa dengan kaligrafi yang luar biasa indah.
Selanjutnya ke dalam, suasana mistis terus terasa, karena semua galeri memiliki latar belakang hijau gelap, yang kontras dengan karya seni Islam kaya warna dan lampu spot remang-remang yang pelan-pelan mengungkapkan mereka. Walaupun sebagian besar merupakan objek dengan tujuan agama, ada juga artefak yang bersifat dekoratif atau ilmiah, seperti lingkaran langit dari bahan kuningan dari periode Safavid dari tahun 1059 Hijriah atau 1649-1650.
Dari wahyu, cerita Islam tersebut dilanjutkan dengan Kehidupan Nabi Muhammad, yang diceritakan melalui serangkaian miniatur dari Sirat un-Nabi (yang berarti Kehidupan Nabi), dianggap sebagai salah satu Biografi Nabi yang paling asli.
Sholat, Lima Pilar Islam juga "dijelaskan" di galeri. Yang paling menyolok mata diantara semuanya adalah ruang yang didedikasikan untuk Surre-I Humayun, hadiah yang dikirim ke Mekkah dan Madinah oleh khalifah dan sultan dari negara-negara Islam pada saat ziarah tahunan. Dua karya berdiri di bagian belakang di ruangan ini, pertama adalah mahmel-i serif, unta dari tahun 1870. Diselubungi dalam beludru dan disulam dengan kaligrafi Arab dan motif bunga, yang digunakan untuk alas membawa hadiah ke Mekah. Objek luar biasa lain adalah karpet 16 meter persegi dari awal abad ke-17. Dihiasi satin kuning dengan kaligrafi Arab ayat-ayat dari Quran, karpet itu merupakan salah satu penutup Kabah yang paling signifikan.
Pada galeri yang terakhir didedikasikan untuk simbolisme. Salah satu yang paling banyak digunakan dalam motif seni Islam adalah naksh-i-kadem i peygamberi, jejak kaki Nabi Muhammad, diyakini yang menandai spot di Dome of the Rock di Yerusalem, di mana naiknya beliau ke langit (Miraj) berlangsung.
Ada pula dua pedang berharga, ditampilkan untuk pertama kalinya di luar Turki, sebuah pedang dari awal-awal era Islam di abad ketujuh, diyakini milik Muawaya, pendiri dari dinasti Umayyah, dan kemudian pedang yang satunya, dikatakan telah ditempa dari makam Nabi Muhammad.
Baju talisman bertuliskan tulisan Arab yang dimaksudkan untuk menjauhkan iblis dalam ruangan, yang juga menampilkan obyek Islami yang tidak biasa, sebuah peti mati kayu dan cenotaph, berusia sekitar 700 tahun . "Islam: Iman dan Ibadah" merupakan pameran tidak boleh terlewatkan. Apakah Anda seorang Muslim yang taat atau pengikut kepercayaan lainnya, pameran ini merupakan yang pertama sebuah pengungkapan seni dengan konten agama yang sama-sama menakjubkan.
Selanjutnya ke dalam, suasana mistis terus terasa, karena semua galeri memiliki latar belakang hijau gelap, yang kontras dengan karya seni Islam kaya warna dan lampu spot remang-remang yang pelan-pelan mengungkapkan mereka. Walaupun sebagian besar merupakan objek dengan tujuan agama, ada juga artefak yang bersifat dekoratif atau ilmiah, seperti lingkaran langit dari bahan kuningan dari periode Safavid dari tahun 1059 Hijriah atau 1649-1650.
Dari wahyu, cerita Islam tersebut dilanjutkan dengan Kehidupan Nabi Muhammad, yang diceritakan melalui serangkaian miniatur dari Sirat un-Nabi (yang berarti Kehidupan Nabi), dianggap sebagai salah satu Biografi Nabi yang paling asli.
Sholat, Lima Pilar Islam juga "dijelaskan" di galeri. Yang paling menyolok mata diantara semuanya adalah ruang yang didedikasikan untuk Surre-I Humayun, hadiah yang dikirim ke Mekkah dan Madinah oleh khalifah dan sultan dari negara-negara Islam pada saat ziarah tahunan. Dua karya berdiri di bagian belakang di ruangan ini, pertama adalah mahmel-i serif, unta dari tahun 1870. Diselubungi dalam beludru dan disulam dengan kaligrafi Arab dan motif bunga, yang digunakan untuk alas membawa hadiah ke Mekah. Objek luar biasa lain adalah karpet 16 meter persegi dari awal abad ke-17. Dihiasi satin kuning dengan kaligrafi Arab ayat-ayat dari Quran, karpet itu merupakan salah satu penutup Kabah yang paling signifikan.
Pada galeri yang terakhir didedikasikan untuk simbolisme. Salah satu yang paling banyak digunakan dalam motif seni Islam adalah naksh-i-kadem i peygamberi, jejak kaki Nabi Muhammad, diyakini yang menandai spot di Dome of the Rock di Yerusalem, di mana naiknya beliau ke langit (Miraj) berlangsung.
Ada pula dua pedang berharga, ditampilkan untuk pertama kalinya di luar Turki, sebuah pedang dari awal-awal era Islam di abad ketujuh, diyakini milik Muawaya, pendiri dari dinasti Umayyah, dan kemudian pedang yang satunya, dikatakan telah ditempa dari makam Nabi Muhammad.
Baju talisman bertuliskan tulisan Arab yang dimaksudkan untuk menjauhkan iblis dalam ruangan, yang juga menampilkan obyek Islami yang tidak biasa, sebuah peti mati kayu dan cenotaph, berusia sekitar 700 tahun . "Islam: Iman dan Ibadah" merupakan pameran tidak boleh terlewatkan. Apakah Anda seorang Muslim yang taat atau pengikut kepercayaan lainnya, pameran ini merupakan yang pertama sebuah pengungkapan seni dengan konten agama yang sama-sama menakjubkan.
Dalam sambutannya pada upacara pembukaan pameran, Syaikh Sultan mengatakan UAE telah mencapai prestasi sipil yang komprehensif capai selama beberapa dekade, menempatkan negara tersebut dalam deretan negara-negara maju.
"Sebagai bagian dari pelaksanaan rencana kepemimpinan kami yang bijaksana dan visi yang jelas, dalam menetapkan suatu program dan strategi yang komprehensif untuk pembangunan di negeri ini, Otoritas Abu Dhabi untuk Budaya dan Warisan hari ini memainkan peran yang penting dalam membangun budaya kesadaran intelektual yang komprehensif, membuka prospek untuk inovasi, dan bekerja untuk mempromosikan budaya dialog. Hal ini sejalan dengan pelaksanaan strategi untuk pelestarian warisan kebudayaan Abu Dhabi, terkait dengan budaya pendahulu kami, nilai, moral, dan iman, serta identitas sebagai Muslim," tutupnya. (iw/kt/meol) www.suaramedia.com
0 komentar: