Keith Ellison: Simbol Persahabatan AS-Islam

Presiden Obama sendiri, saat berpidato di Universitas Cairo, Mesir, Kamis (4/6), mengakui pentingnya peran Ellison bagi AS, terutama ide anti perangnya.

Keith Ellison, pria 43 tahun yang dilahirkan sebagai seorang Katolik, tiba-tiba kepincut dengan Islam, agama yang baru dikenalnya lewat berbagai literatur saat menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Wayne, Australia.

Di usia yang baru beranjak 19 tahun, Ellison, pemuda yang memiliki pemikirian kritis, logis, dan sistematis, ketika berkenalan dengan ajaran Islam, hatinya langsung membenarkan konsep tauhid, keesaan Allah. Keyakinannya terus bertambah kukuh setelah ia resmi berikrar mengucapkan dua kalimah syahadat 24 tahun silam.

Dengan semangat yang begitu tinggi, tanpa butuh waktu lama, Ellison mampu beradaptasi dan menjalankan kehidupan barunya seperti muslim pada umumnya. Ia melakukan shalat lima waktu secara berjama’ah di sebuah masjid di Washington, atau di Capitol Hill.

Hebatnya lagi, Ellison, yang keturunan kulit hitam, adalah anggota parlemen AS pertama yang beragama Islam. Bahkan kini adalah periode yang kedua, dengan meraup 71 persen suara yang sebagian besar pemilihnya orang kulit putih beragama Kristen.

Ia memang seorang yang shalih. Pada ruang pribadinya di Longworth House Office Building, tergelar sajadah. Sedangkan pada dinding di sudut ruangan lainnya terbentang foto kota Makkah.

Dalam kehidupan sehari-hari, putra pasangan psikiater dan pekerja sosial itu sangat sederhana, sopan dan santun dengan sesama.

Dengan, bapak empat orang anak ini tetap ampuh di berbagai agenda politik AS selalu mempersembahkan yang terbaik untuk agama, masyarakat dan negaranya.

Presiden Obama sendiri, saat berpidato di Universitas Cairo, Mesir, Kamis (4/6), mengakui pentingnya peran Ellison bagi AS, terutama ide anti perangnya. Bahkan disebut-sebut, Ellison adalah simbol persahabatan AS-Islam. SEL