Recent Posts

Sabtu, 27 Agustus 2011

2 komentar

Einstein Terpesona Hadist Nabi Muhammad SAW

Bagaimana Sebuah Hadis Membuat Einstein Terkesima?

Albert Einstein, ilmuan fisika terbesar sepanjang masa dalam sebuah risalah terakhirnya menulis, Islam lebih utama, lebih sempurna dan lebih logis dibanding agama-agama dunia yang ada. Risalah ilmiahnya itu berjudul “Die Erklarung” yang ditulis dalam bahasa Jerman pada tahun 1954 di Amerika.

Risalah ini pada hakikatnya sama dengan surat rahasia yang ditulisnya kepada Ayatullah Al-Uzhma Boroujerdi. Dalam risalah ini, Einstein membuktikan teori relativitasnya dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis dari buku Nahjul Balaghah dan Bihar Al-Anwar. Ia mengatakan, hadis-hadis punya muatan seperti ini tidak bakal di mazhab lain. Hanya mazhab Syiah yang memiliki hadis dari para Imam mereka yang memuat teori kompleks seperti Relativitas. Sayangnya, kebanyakan ilmuannya tidak mengetahui hal itu.

Salah satu hadis yang menjadi sandarannya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Allamah Majlisi tentang Mi’raj jasmani Rasulullah saw. Disebutkan, “Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Nabi menyentuh sebuah bejana berisi air yang menyebabkan air tumpah. Setelah Nabi kembali dari Mi’raj jasmani, setelah melalui berbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di atas tanah.” Einstein melihat hadis ini sebagai khazanah keilmuan yang mahal harganya, karena menjelaskan kemampuan keilmuan para Imam Syiah dalam relativitas waktu. Menurut Einstein, formula matematika kebangkitan jasmani berbanding terbalik dengan formula terkenal “relativitas materi dan energi”.

E = M.C2 >> M = E :C2

Artinya, sekalipun badan kita berubah menjadi energi, ia dapat kembali berujud semula, hidup kembali.

Dalam suratnya kepada Ayatullah Al-Uzhma Boroujerdi, sebagai penghormatan ia selalu menggunakan kata panggilan “Boroujerdi Senior”, dan untuk menggembirakan roh Prof. Hesabi, ia menggunakan kata “Hesabi yang mulia”.

Naskah asli risalah ini masih tersimpan dalam Safety Box rahasia London (di bagian tempat penyimpanan Prof. Ibrahim Mahdavi), dengan alasan keamanan.

Risalah ini dibeli oleh Prof. Ibrahim Mahdavi (tinggal di London) dengan bantuan salah satu anggota perusahaan pembuat mobil Benz seharga 3 juta dolar dari seorang penjual barang antik Yahudi.

Tulisan tangan Einstein di semua halaman buku kecil itu telah dicek lewat komputer dan dibuktikan oleh para pakar manuskrip.

2 komentar:

Bisnis bunda Aya mengatakan...

Ilmuan yang menggunakan teori kepintarannya jauh terkalahkan dengan keimanan seorang hamba yang fakir. Karena Hukum duniawi terikat: RUANG, TEMPAT, WAKTU, DAN GRAFITASI. Sedangkan hukum keimannan: adalah sebaliknya, yakni: Tak terbatas, tak terikat, tak ber-ruang, dan menembus segala dimensi yang ada. "Setinggi-tingginya Ilmu manusia hanyalah setetes air di lautan Ilmu Allah".

Anonim mengatakan...

Segala sesuatu menginduk kpd ilmu,sedangkan ilmu menginduk kpd filsafat dan filsafat menginduk kpd Agama(Islam).Benarlah Islam adalah agama yg paling sempurna utk dijadikan pedoman hidup manusia.

Best viewed on firefox 5+

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Copyright © Design by Dadang Herdiana