ISLAM DAN LIBERALISME, ADAKAH KORELASINYA
Oleh : Drs. Muhammad Taufiq NIQ **) |
|
Akhir-akhir ini, ramai sekali orang membicarakan Islam Liberal. Sebagian dari mereka membela mati-matian adanya Islam Liberal, namun sebagian yang lain menolak dan mengatakan najis, ide Islam Liberal tersebut. Sebagian mereka yang mati-matian membela adanya ide Islam Liberal, dengan gencarnya menyebarkan ide-ide tersebut melalui media masa-media masa yang ada, baik media cetak maupun media elektronik. Maklum, ide ini adalah ide yang bisa dikatakan baru. Sementara mereka yang menolak ide Islam Liberal juga tidak kalah gencarnya menolak menyebarnya ide tersebut. Islam Liberal; adalah satu Istilah yang mengandung makna bahwa di dalam Islam itu ada terdapat unsur-unsur Liberal, yang keduanya tidak perlu diposisikan berseberangan, bertentangan, apalagi dipertentangkan. Justru Islam Liberal menjawab tantangan jaman, bahwa Islam tetap sesuai di tengah kehidupan Liberalime. Pada kesempatan yang baik ini, baiklah kita kaji secara historis maupun muatan ide dasar dari ide-ide tersebut di atas, baik Islam sendiri, maupun Liberalisme. ISLAM Islam adalah Agama (Ad Dien) yang diturunkan oleh Allah swt, sang Pencipta, kepada utusan terakhirNya Muhammad SAW. Agama ini berisikan seluruh ajaran dan panduan hidup manusia di dunia. Panduan ini bersifat lengkap untuk kesejahteraan seluruh manusia. Panduan bagaimana manusia berhubungan dengan Penciptanya, yaitu Allah swt. Panduan, bagaimana manusia harus berhubungan dengan manusia lainnya, serta panduan bagaimana manusia berhubungan dengan dirinya sendiri. Seluruh panduan dalam Islam berasal dari Allah swt, yang mutlak kebenarannya. Berisi perintah dan anjuran, begitu pula larangan dan cegahan, serta pilihan yang diserahkan kepada manusia untuk bebas memilihnya. Secara garis besar, Islam berisikan tentang Aqidah dan Syariat. Aqidah merupakan panduan berupa keyakinan-keyakinan yang harus diimani oleh manusia. Sedangkan Syariat adalah panduan hukum yang berkenaan dengan perbuatan manusia. Beberapa hal tentang aqidah serta Syar?iat bisa dijelaskan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
LIBERALISME. Liberalisme adalah sebuah ajaran tentang kebebasan. Isme ini lahir seiring dengan lahirnya aqidah sekularisme. Jadi Liberalisme adalah anak kandung Sekularisme.Ia bersaudara dengan Kapitalisme dan Demokrasi. Ia mengajarkan akan kebebasan manusia dalam hal apa saja. Kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, kebebasan berperilaku dan kebebasan kepemilikan. Dari liberalisme ini muncullah gerakan-gerakan baru yang mengatas namakan gerakan memperjuangkan HAM, Hak Asasi Manusia. Liberalisme, yang sekarang ini dianut oleh negara-negara Barat dan seluruh pengikutnya, berawal dari adanya kompromi yang terjadi antara pihak agamawan (gereja Eropa) dan golongan Ilmuwan (scientist) Eropa yang tidak puas dengan adanya aturan-aturan yang diberlakukan pihak gereja dalam masyarakat.. Kesepakatan itu isinya adalah pemisahan antara urusan akhirat yang diberikan wewenangnya kepada pihak agamawan, sedangkan urusan dunia diserahkan sepenuhnya kepada pihak masyarakat pada umumnya. Pemisahan agama dari kehidupan inilah yang menjadi awal lahirnya sekularisme. Beberapa hal tentang Aqidah sekuler yang bisa dijelaskan secara singkat dalam pembahasan sini adalah sebagai berikut :
PERBANDINGAN ANTARA ISLAM DAN LIBERALISME : Mari kita simak perbandingan singkat berikut ini:
Kesimpulan : Dari paparan ide dasar baik Islam maupun Liberalisme tersebut di atas, jelas sekali bahwa antara Islam dan Liberalisme, tidak ada kaitannya sama sekali, dan tidak perlu dikait-kaitkan. Mengaitkan dua hal yang bertentangan adalah tindakan yang bodoh. Apalagi hasil kaitan yang di reka-reka tersebut disebar luaskan untuk bisa diikuti umat. Jelas ini merupakan aktivitas yang membodohi umat. Perlu diwaspadai gerakan-gerakan yang mengatasnamakan Islam, pembaharuan Islam, akan tetapi sesungguhnya adalah penghancuran terhadap Islam dari dalam. Nauudzu billaahi min dzaalik tsumma na?uudzu billaahi. |
1 komentar:
Hikmah diutusnya para rasul dan pelbagai cobaan bagi para pengikutnya
"Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka." Dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya." (QS Al-Baqarah, 2:211).